![]() |
Penulis: A. Awalya Nurazkia Pepa |
KIRM3M,- Gelaran Workshop Penguatan Moderasi Beragama sukses digelar di Aula Gedung Auditorium MAN 3 Kota Makassar pada Sabtu, 10 Mei 2025. Mengangkat tema “Internalisasi Pendidikan Karakter dalam Perspektif Moderasi Beragama”. Acara berlangsung khidmat dengan dihadiri oleh peserta dari berbagai kalangan siswa, tenaga pendidik, kepala madrasah, serta sejumlah pejabat dari Kementerian Agama.
Kegiatan ini melibatkan perwakilan siswa dari 10 organisasi intra madrasah, para ketua kelas X dan XI, serta utusan dari madrasah mitra se-KKM MAN 3 Kota Makassar. Selain menanamkan nilai-nilai toleransi dan cinta tanah air, kegiatan ini diharapkan memperkuat karakter siswa dalam kehidupan beragama yang damai dan inklusif.
![]() |
Foto: Bagus Al-Mubarok |
Workshop terbagi dalam dua sesi utama yang dikemas secara interaktif. Sesi pertama mengangkat tema Komitmen Kebangsaan dan Anti Radikalisme, sedangkan sesi kedua membahas Toleransi dan Akomodasi Budaya Lokal. Diskusi kelompok, permainan, hingga pemutaran video menjadi bagian dari metode pembelajaran yang menyenangkan.
Harnita Rahman selaku pemateri menyampaikan bahwa siswa perlu dikenalkan pada keragaman sejak dini agar terbiasa menerima perbedaan. “Kita hidup di negara yang majemuk dan penuh perbedaan. Tanpa dibiasakan sejak remaja, akan sulit menerima realitas tersebut. Kalau kita tidak biasa dengan perbedaan, kita akan kesulitan hidup bermasyarakat,” ujarnya.
![]() |
Foto: Fatih Dzaki |
Sementara itu, Usman S.Pd.I, M.Pd.I selaku Ketua Panitia menyebutkan bahwa workshop ini merupakan bagian dari program nasional Kementerian Agama. “Beberapa tahun sebelumnya kegiatan ini difokuskan untuk guru. Tapi tahun ini kita khususkan bagi peserta didik agar mereka bisa menjadi contoh di lingkungannya,” ujarnya.
Ia juga menambahkan bahwa kegiatan ini dirangkaikan dengan beberapa agenda penting lainnya, seperti peletakan batu pertama pembangunan lapangan madrasah, peresmian gedung ruang guru, dan peresmian kantin madrasah.
Dalam wawancara berbeda, salah satu siswi, Annisa Az Zahra, membagikan pengalamannya. “Ternyata seru dan membuka pikiran saya. Materi tentang toleransi dan budaya lokal sangat mengena. Saya jadi sadar bahwa meskipun kami berada di madrasah, kita tetap harus siap berinteraksi dengan mereka yang berbeda keyakinan di luar sana,” ungkapnya.
![]() |
Foto: Fatih Dzaki |
Workshop ini tidak hanya menjadi ruang dialog, tetapi juga wadah membentuk karakter siswa sebagai generasi pelajar yang cinta damai, menghargai perbedaan, dan siap menjadi teladan moderasi beragama di lingkungan sekitarnya.
0 Komentar