P5P2RA MAN 3 Kota Makassar: Menelusuri Nilai Kebhinekaan di Situs Wisata Bersejarah Lokal


Penulis : Siti Nurhalisa

KIRM3M,- Siswa(i) MAN 3 Kota Makassar telah mengikuti program P5P2RA dengan tema “Kebhinekaan Global” pada hari Sabtu, 28 September 2024 dengan mengunjungi 4 destinasi bersejarah yakni, Museum Balla Lompoa, Monumen Mandala, Benteng Rotterdam dan Centre Point of Indonesia (CPI).

Para siswa(i) melakukan kunjungan edukatif ke tempat bersejarah di kota Makassar-Gowa, untuk mempelajari dan memahami nilai-nilai kebhinekaan global serta sejarah lokal.

MAN 3 Kota Makassar telah melaksanakan P5P2RA dari mata pelajaran wajib yaitu Pendidikan Kewarganegaraan (PKN), dengan cara melakukan kunjungan wisata atau study tour. Pada Kurikulum Merdeka sendiri tersedia waktu 20 jam untuk melakukan projek dengan tema yang sesuai dengan pelajaran kelas XI sekarang yaitu mengenai kebhinekaan. 

Foto: Ariqa Naila Burera

Normi M. M.Pd.I yang merupakan salah satu Guru PKN di MAN 3 Kota Makassar memberi tanggapan bahwa “Kami melakukan kegiatan kunjungan ini untuk mempelajari keragaman dan memperkenalkan budaya lokal”. 

Persiapan P5P2RA dimulai pada bulan Agustus dengan bantuan semua guru PKN untuk melaksanakan. Waktu yang diberikan hanya 1 hari dengan melakukan kunjungan ke Museum Balla Lompoa, Benteng Rotterdam, Monumen Mandala dan Centre Point of Indonesia ( CPI )

Normi M. M.Pd.I menambahkan “Kami sengaja mengambil 4 tempat tersebut yang di mana kami berharap para siswa(i) dapat melihat bentuk peradaban sejarah secara detail”.

Salah satu siswi kelas XI menyatakan kegembiraannya terhadap program P5P2RA, yang menawarkan pembelajaran langsung tentang sejarah dan budaya, termasuk peninggalan kerajaan Gowa-Tallo dan tradisi Makassar seperti Tallu Ceppa.

Beberapa dokumentasi kegiatan P5P2RA:

Perlawanan Rakyat Bone terhadap Belanda di bawah Pimpinan Raja La Pawawoi Karaeng Segeri, 1905, Museum Mandala, Makassar


Figuran perlawanan Rakyat Tana Toraja terhadap Belanda di pimpin oleh Pong Tiku, 1906, Museum Mandala, Makassar


Figuran penyerahan Irian Barat dari UNTEA ke Republik Indonesia, 1 Mei 1963, Museum Mandala, Makassar


Bagan tancap pertama-tama diperkenalkan oleh orang-orang Makassar dan Bugis di Sulawesi Selatan dan Tenggara pada tahun 1950-an, Benteng Fort Rotterdam


Pojok sejarah perkembangan prasasti-prasasti kuno, Benteng Fort Rotterdam, Makassar


Museum La Galigo, yang memiliki koleksi benda dari zaman Mesolitik. Benda-benda ini antara lain tombak bermata batu runcing yang digunakan untuk berburu dan mencari makanan, Benteng Fort Rotterdam, Makassar


Denah tempat peninggalan belanda, Benteng Ford Rotterdam, Makassar


Peta perjalanan “Pangeran Diponegoro” ke pengasingan, Benteng Ford Rotterdam, Makassar


Gambaran “Pengeran Diponegoro” yang disekap dikamar tahanan, oleh penjajah, Benteng Fort Rotterdam, Makassar


Ruang sejarah “Museum Balla Lompoa”, Gowa, Sulawesi Selatan


Mesjid Katangka yang berlokasi di Jl. Sech Yusuf bersampingan dengan makam Raja-Raja Gowa. mesjid ini merupakan mesjid tertua di kota makassar, Benteng Fort Rotterdam, Makassar


“Masjid 99 Kubah” Makassar, Sulawesi Selatan

Semua foto diambil oleh, Ariqa Naila Burera 

“Saya sangat senang dengan adanya P5P2RA, yang di mana kita akan belajar secara langsung dengan melihat bagaimana cerita asli dan bentuk kebudayaan seperti peninggalan kerajaan Gowa-Tallo, kisah-kisah sejarah kolonialisme dan tradisi budaya Makassar seperti Tallu Ceppa, makna Gold, Glory dan Gospel”, ungkap Ilza sapaan akrabnya.

Redaktur : Nirmala Dewi 

Posting Komentar

0 Komentar