Penulis : Andi Zafira Andini Z
KIRM3M,– Telah Berlangsung kegiatan Multistakeholder
yang diadakan di MAN 3 Makassar, Rabu 11 Mei 2022
Dimana kegiatan tersebut merupakan pertemuan antara
perwakilan pemerintahan seperti Dinas Pendidikan dan Kebudayaan dan kanwil
Kementerian Agama, kepala sekolah, guru, komite sekolah atau perwakilan orang
tua dan di hadiri oleh perwakilan sekolah dari MAN 1, MAN 2, SMAN 22, SMAN 1,
SMAN 14 GOWA, SMAN 18, SMAN 7
Kegiatan ini di rangkaikan dengan pameran karya
siswa/i yang diadakan di MAN 3 Makassar sebagai bentuk apresiasi terhadap karya
anak muda khususnya siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) dan sederajat.
Melalui program ini panitia berharap mampu membangun
lingkungan yang damai dan toleran serta mendorong agar partisipasi anak muda
ini tetap terjaga
Kegiatan ini diadakan di Man 3 makassar
karena man 3 masuk sepuluh mitra sekolah dalam program CREATE yang ada di
makassar dan gowa, man 3 juga kurang aktif dalam kegiatan Multistakeholder ini
karena itulah diadakan di MAN 3 agar kedepannya bisa lebih aktif dalam program
ini baik itu siswa, guru dan orang tua. “tutur panitia
pelaksana”.
Man 3 Makassar sebagai tuan rumah dalam
penyelenggaraan kegiatan ini mendapat dukungan dari kepala madrasah dimana
mengawal program ini man 3 yang di harapkan dapat berkontribusi dalam membangun
isu isu seputar toleransi, pluralisme serta keberagaman
Saya tertarik mengikuti program ini karena
bisa menambah relasi, pengalaman baru dan mendapat pengetahuan yang luas. serta
melalui program ini saya dapat mengeluarkan suara atau pendapat yang tidak
mampu saya suarakan melalui karya seni ini. “Salah satu
pendapat siswa SMAN 18 Makassar”.
Karya yang dituangkan siswa SMAN 18 Makassar dalam
program ini merupakan bentuk motivasi orang orang luar yang mendapat bullying
ataupun sebagainya. yang tertuang dalam bentuk cerpen dimana menceritakan
seorang perempuan yang mengalami stigma atau pandangan buruk oleh masyarakat di
sekitarnya, melalui karyanya penulis berharap agar si pembaca dapat mengetahui
bahwa di sekitar kita masih banyak yang mengalami rasisme atau kekerasan serta
bullying.
CREATE melakukan pendekatan berbasis seni dan budaya
yang inovatif sebagai titik masuk bagi upaya mempromosikan toleransi dan
pluralisme di tingkat sekolah, serta meningkatkan peran guru dan orang tua
dalam mendukung praktik-praktik toleransi. Karya inovatif anak muda dalam
menyikapi isu intoleransi, yang diartikulasikan melalui pendekatan seni dan
budaya serta keberagaman selayaknya diapresiasi dan dirawat.
0 Komentar