![]() |
Penulis: Mila Rohmah |
KIRM3M,– MAN 3 Kota Makassar sukses menggelar Pameran Karya Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Rahmatan Lil Alamin (P5P2RA) pada 18-19 November 2024 di Gedung Auditorium MAN 3 Kota Makassar. Pameran ini melibatkan seluruh guru kelas 11, kepala madrasah, wakil kepala madrasah, fasilitator, serta siswa/i kelas 11. Kegiatan ini merupakan puncak dari kunjungan siswa ke empat dinasti bersejarah, yaitu Balla Lompoa, Museum Rotterdam, Monumen Mandala, dan Center Point of Indonesia (CPI), yang berlangsung pada 28 September dan 5 Oktober 2024.
Pameran dibuka dengan rangkaian acara berupa penyampaian presentasi karya dari setiap kelompok, pemutaran video dokumenter proses pembuatan karya, dan sesi tanya jawab dengan audiens. Setiap kelompok diberi waktu 10-15 menit untuk menjelaskan hasil karya mereka. Hari pertama pameran dihadiri oleh seluruh siswi kelas 11, sedangkan hari kedua menampilkan karya siswa laki-laki dari kelas yang sama. Terdapat 32 karya dipamerkan dari 11 kelas, meliputi miniatur rumah adat, alat musik tradisional, hingga pakaian adat dari berbagai daerah.
![]() |
Foto: Audindrazzahra Nuraidha Tri Rahma Putri |
Salah satu karya miniatur Rumah Adat Tongkonan dari Toraja karya XI A.3 Kelompok C sontak menarik perhatian salah satu siswi yang ikut serta hadir. “Rumah Tongkonan ini sangat bagus, bahannya terbuat dari tusuk sate, berbeda dari karya lain yang kebanyakan menggunakan stik es krim. Ada juga miniatur hewan yang dipajang, menambah keunikan karya ini. Cara penyampaian kelompoknya juga asik dan menarik,” ujar Alifa Shofiyah Adhyaksa saat diwawancarai oleh anggota reporter.
Beragam inspirasi terlihat dari karya siswa/i. Kelompok miniatur Rumah Adat Tongkonan terinspirasi oleh keunikan bentuk atap dan struktur rumah panggungnya. Mereka juga terkesan oleh bahan sederhana seperti tusuk sate yang digunakan, namun mampu menciptakan karya yang detail.
![]() |
Foto: Istimewa |
Sementara itu, kelompok lain menonjolkan filosofi budaya dalam karyanya, seperti miniatur Rumah Adat Tambi dari Sulawesi Tengah. “Kami memilih rumah adat Tambi karena nilai filosofinya yang mendalam, seperti kebersamaan keluarga dan kepedulian terhadap alam. Filosofi tersebut membuat karya ini menjadi lebih bermakna,” ungkap salah satu siswa.
Pameran ini menjadi momen berharga bagi siswa/i MAN 3 Kota Makassar. Dengan menampilkan miniatur rumah adat, alat musik tradisional, pakaian adat, hingga senjata tradisional, pameran ini memperkenalkan kembali budaya Nusantara yang mulai sulit ditemukan di kehidupan sehari-hari. Kegiatan ini tidak hanya melestarikan warisan budaya tetapi juga memperkuat nilai-nilai kearifan lokal di kalangan generasi muda. Selain itu, pameran ini mendorong siswa/i untuk mengapresiasi keberagaman budaya Indonesia dan menyadari pentingnya menjaga warisan leluhur.
![]() |
Foto: Audindrazzahra Nuraidha Tri Rahma Putri |
Pimpinan Redaksi: Andhika Awan Putra
Editor: Raisha Fadhilah Darmawan
0 Komentar